“Kita menghusnul khotimahkan amanah atau Amanah yang menghusnul khotimahkan kita”

    Author: MMM SEBI Genre: »
    Rating


    Kita menghusnul khotimahkan amanah adalah kita selaku orang yang mengemban amanah, maka semaksimal mungkin untuk dapat menunaikan amanah dengan sebaik-baiknya. Karena amanah erat sekali hubungnnya dengan keimanan seseorang, sebab orang yang beriman adalah ia yang mampu melaksanakan amanah. Seperti dalam ayat Al-Qur`an allah gambarkan.

    “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” (QS Al-Anfaal 27).

    Orang yang amanah maka ia akan berupaya untuk mensukseskan amanahnya, bukan hanya di awal amanah itu datang, ketika amanah itu sampai pada pertengahan masanya, atau bahkan amanah itu sampai kepada ujungnya. Tetapi orang yang amanah ia akan senantiasa menjaga amanahnya berjalan dengan baik dari setiap prosesnya.

    Maka untuk dapat menjalankan amanah dengan baik, seharusnya pelakunya dibekali dengan keimanan serta ruhiyah yang kuat, keilmuan yang dalam dan kekuatan fisik yang perima serta sarana-sarana lain yang mendukung untuk menghantarkan amanah sampai pada kesuksesan. Seperti Imam Syahid Hasan Al-Banna pernah berkata:

    “Oleh karena itu wahai ikhwan kuatkanlah keimanan dan ruhiyah kalian, kuatkanlah ilmu dan tsaqafah kalian serta kuatkanlah fisik dan segala sarana yang dapat digunakan untuk memikul amanah. Dan Allah memerintahkan kepada kita untuk mempersiapkan segala bentuk kekuatan.”

    Hidup ini ibarat sebuh perjalanan yang jauh dan panjang dimana melakukannya adalah dalam rangka menunaikan amanah dari allah Swt. Tentu dalam kehidupan seorang manusia, setidaknya di batasi oleh empat dimensi. Pertama, dimana bumi sebagai tempat untuk beramal. Kedua, waktu atau umur sebagai sebuah peluang untuk beramal. Ketiga, nilai-nilai islam adalah yang menjadi landasannya. Keempat, kemampuan dan potensi diri adalah sebagai bekal dan modal untuk beramal.

    Maka orang yang bijak adalah yang ia bisa mengambil hikmah dengan mengukur keterbatasan-keterbatasan dirinya untuk menghasilkan sebuah nilai yang tinggi dan hasil baik dengan penuh keberkahan. Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang senantiasa sadar bahwa detik-detik hidupnya adalah karya dan amal shalih. Maka pasti ia akan menghusnul khotimahkan amanah-amanahnya.

    Amanah yang menghusnul khotimahkan kita adalah bahwa hakekatnya amanah merupakan tanggung jawab dan kepercayaan yang allah Swt berikan kepada manusia. amanah itu sendiri akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

    Barangsiapa yang menunaikan amanah sekecil apapun itu, niscaya akan dilihat oleh Allah swt, begitupun barangsiapa yang melalaikan amanah sekecil apapun itu,  niscaya allah akan melihatnya pula. Karena manusia tidak akan dapat lari dari tanggungjawab itu, sebab tempat yang ditinggali adalah bumi Allah, umur yang dimiliki adalah ketentuan Allah, potensi yang ada adalah anugerah Allah dan nilai Islam adalah tolok ukur dari pelaksanaan amanah tersebut. Kemudian mereka akan datang menghadap hanya kepada Allah Swt.

    Amanah yang disia-siakan pastilah akan berdampak terhadap dirinya, bahkan jauh dari pada itu akan berdampak kepada yang lainnya. Karena sekecil apapun amanah yang di tunaikan, maka akan memetik buah yang manis dan sebaliknya sekecil apapun amanah yang disia-siakan maka buah yang pahitlah yang akan dipetiknya.

    Seharusnya kita bisa belajar dari kisah perang uhud dimana Rasulullah saw. memerintahkan satu pasukan pemanah untuk tetap berjaga di bukit Uhud dan tidak meninggalkan pos itu. Tetapi, ketika pasukan perang umat Islam sudah di ambang kemenangan, dan sebagian yang lain bersorak sambil memunguti rampasan perang, maka pasukan pemanah pun tergoda dan ikut-ikutan mengambil rampasan perang itu. Akhirnya pasukan kafir berhasil memukul mundur pasukan umat Islam, dan rampasan perang pun raib dari tangan mereka. Lebih lagi yang memilukan dari itu adalah darah segar berceceran dari muka Rasulullah saw, akibat tertembus busur panah. Kisah diatas menggambarkan akibat sebab amanah yang dilalaikan. Walaupun mungkin hanya sedikit atau kecil amanah yang terlalaikan, tetapi dampaknya begitu besar.
    Namun sebaliknya, amanah akan memuliakan orang yang menjaganya dengan baik. Seperti halnya Allah berfirman :

    “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,(QS. 23:1) …. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya. (QS. 23:8).

    Maka dari itu amanah yang menghusnul khotimahkan kita berarti amanah itu jika ditunaikan dengan baik, maka akan menghantarkan orangnya menuju kesuksesan

    By: Arroisy

    Leave a Reply

    Jam

    Category

    Kalender Hijriah


    Jumlah Pengunjung