90 Mahasiswa Bandung dan Petinggi NII Taubat dari Ajaran NII

    Author: MMM SEBI Genre: »
    Rating


    Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung menyatakan sekitar 90 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta (PTN/PTS) telah bertaubat dari Negara Islam Indonesia (NII) KW IX. "Jumlahnya ada sekitar 90 orang tidak lebih dari 100 orang. Mereka menyatakan ingin lepas dari NII dan kembali pada ajaran Islam," kata Wakil Ketua MUI Kota Bandung Cecep Sudirman Anshari, ketika dihubungi melalui telepon selularnya, Rabu.

    Cecep mengatakan, proses taubatnya sekitar 90 mahasiswa dari perguruan tinggi negeri itu berlangsung di masjid Al Furqon Kampus UPI Bandung dan dihadiri Wali Kota Bandung Ayi Vivanada. Para mahasiswa itu berasal dari Insititut Teknologi Bandung, UPI Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung dan Unisba.

    "Sebelumnya kami telah mendapatkan data mereka. Mereka mengakui kalau mereka anggota NII KW IX dan ingin bertobat. Akhirnya disaksikan oleh Wakil Wali Kota Bandung mereka kembali menyucapkan dua kalimat sahadat," kata Cecep.

    Ia menuturkan, semua mahasiswa tersebut mengakui bahwa mereka adalah anggota NII KW IX yang diduga dipimpin oleh pendiri pondok pesantren Al Zaytun, Indramayu, Jabar. "Mereka mengakui bahwa mereka adalah NII KW 9 Al Zaytun. Di baliknya ada Abu Toto (Panji Gumilang) Al Zaytun," ujarnya.

    Dikatakannya, mayortas mahasiswa yang bertobat tersebut berasal dari fakultas atau jurusan eksakta seperti Fakultas Teknik dan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (Mipa) dan merupakan mahasiswa tingkat dua atau semester lima.

    Ia menambahkan, keputusan sekitar 100 mahasiswa tersebut untuk keluarga dari NII tidaklah mudah karena mereka sempat diancaman atau intimidasi dari kelompoknya terdahulu. "Saat mereka memutuskan untuk lepas atau keluar dari NII. Mereka diancam akan dibunuh. Jika tetap ngotot keluar, mereka harus bayar sekian juta," ujar Ceceo.

    Taubat Nasuha Imam Supriyanto Tinggalkan NII KW 9 Demi Ibunda 
     Menteri Peningkatan Produksi NII KW 9 tahun 1997-2003, Imam Supriyanto, akhirnya mundur pada tahun 2007. Ia mundur dan melakukan taubat nasuha, meninggalkan NII KW 9 dan imamnya Panji Gumilang.

    Selama sepuluh tahun, Imam mengabdikan diri untuk NII KW 9 pimpinan Panji Gumilang. Padahal sejak tahun 1997 ia menjabat posisi prestisius di NII. Sampai kemudian ia memutuskan untuk mundur dari NII. Alasannya, ia tak mau lagi meninggalkan ibunya yang sudah lama ia lupakan.

    "Separuh waktu saya habis untuk mengurusi NII. Saya menangis melihat Ibu saya kehilangan anak yang merupakan aset mereka untuk bangsa dan negara. Saya merasakan betapa durhakanya saya kepada bapak dan ibu saya," ucap Imam sambil menyeka air matanya.

    Hal tersebut dikisahkan Imam kepada Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (2/5/2011).

    Karena panggilan hatinya itu, Imam akhirnya muncul ke publik. Ia hendak mengungkap keberadaan NII KW 9 yang masih mengancam hingga saat ini. Ia menegaskan kembali bahwa Panji Gumilang adalah pimpinan NII KW 9.

    "Saya terpanggil dan saya berinisiatif agar ada penyelesaian supaya umat Islam benar-benar tidak terganggu dalam masalah pendidikannya," harapnya.

    Karena itu ia menuturkan apa yang diketahuinya kepada Wakil Ketua DPR siang ini. Ia juga hendak melaporkan Panji Gumilang dan bukti-bukti keterlibatannya di NII KW 9 ke Mabes Polri. Ia tak takut ancaman yang mulai berdatangan.

    "Saya rasa yang seperti ini harus diselesaikan oleh polisi," jelasnya.

    Sumber : Detik/republika
    Red : Prins

    Leave a Reply

    Jam

    Category

    Kalender Hijriah


    Jumlah Pengunjung