Pendiri NII Crisis Centre : 4 Tahap Utama Masuk NII

    Author: MMM SEBI Genre: »
    Rating

     Ken Setiawan, pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center adalah mantan aktivis NII. Dia masuk organisasi itu pada tahun 2000.  Menurutnya, ada dua tahapan besar sebelum menjadi aktivis NII. Rekrutmen dan pindah warga negara alias baiat.

    "Saat menuju tempat baiat, mata saya ditutup," kata Ken Setiawan dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Kamis 28 April 2011. Ken menjadi anggota NII dari tahun 2000 sampai 2002.

    Mata Ken ditutup sekitar 300 meter sebelum masuk ke lokasi pembaiatan. Ken dan 34 orang lainnya yang terdiri dari 20 laki-laki dan 15 perempuan itu dibawa ke sebuah rumah besar. Ken, yang baru pertama kali ke Jakarta itu tidak mengetahui daerah pembaiatan.

    Saat tutup mata dibuka, Ken berada dalam satu ruangan besar. Posisi duduk pria dan wanita dipisah, tapi tidak ada hijab atau kain pembatas. Di situ mereka mendengar ceramah. Ada beberapa orang yang memberikan materi. Dua orang pemberi materi utama masih diingat namanya, Malik dan Ridwan.

    Petang itu, Ken mengucapkan lafal yang tidak pernah dilupakannya. "Nama saya Ken Setiawan Menanggalkan Kewarganegaraan Republik Indonesia dan Mohon untuk Diterima sebagai Warga Negara Islam," ucap Ken.

    Ken dibaiat setelah mengikuti sejumlah proses atau tahapan yang diwajikan kepada warga negara baru. Berikut  beberapa tahapan itu.

    1. Tilawah
    Ini proses pengenalan atau pemahaman dan memberikan pengertian apa itu NII.  Pokoknya calon anggota terus didoktrin apa itu NII.

    2. Taftis
    Ini merupakan proses seleksi. Bila calon anggota NII yakin dan siap atas program-program yang ditawarkan NII, maka akan diuji dengan pertanyaan kesiapan. "Apakah siap hijrah?" kata Ken. Dalam proses kedua ini, calon anggota juga ditanya soal kesiapan memberi atau mendukung pendanaan penegakan Negara Islam.

    3. Transit
    Tahap ini seperti proses karantina. Para calon anggota NII diinapkan dalam satu tempat dan diberikan pembinaan. "Kami dibina agar lebih yakin atas NII," kata Ken.

    4. Hijrah atau Baiat
    Pagi hari setelah dikarantina, para calon anggota NII melakukan salat subuh berjamaah. Lalu sekitar pukul 7 pagi ada pembinaan dan siap melakukan hijrah. Para calon anggota ditutup matanya sebelum tiba di lokasi pembaiatan.

    Pagi hingga siang ada proses pendalaman Negara Islam sebelum pembaiatan. Sekitar pukul 15.00 WIB, para calon anggota NII melakukan proses pelepasan warga negara atau baiat.

    Proses cuci otak ini sangat berbahaya bagi para korban. Itu sebabnya Ken meminta bagi para orangtua yang ingin berkonsultasi tentang segala hal terkait NII, jangan sungkan-sungkan menghubungi NII Crisis Center. Nomor yang bisa dihubungi 0898 5151 228.


    Daftar Pustaka

     Buku/Kitab:

    Al Chaidar, Sepak Terjang KW IX Abu Toto, Madani Press, 2000
    Pemikiran Politik Proklamator NII, Sekar Madji Maridjan Kartosoewirjo, Pustaka Darul Falah, 1999.
    HOLK H. DENGEL, DARUL ISLAM dan KARTOSUWIRJO.
    Nashiruddin Abdul Hakim, Laporan Kesaksian Warga NII.
    Munawar Khalil, Kembali kepada Al Qur'an dan As Sunnah.
    Klipping Surat Kabar dan Majalah tentang NII tahun 1983-2000
    Catatan Jihad, oleh DJADJA SUDJADI (WIS- Wakil lmam Sementara NII non struktural).
    Pedoman (Catatan Khusus) oleh DJADJA SUDJADI.
    Majalah Bulanan AI Zaytun No. 1 - 14 terbitan YPI Ma'had AI-Zaytun
    Wawancara dengan para mantan aktivis dan korban Abu TOTO NII KW IX:

    Kesaksian :

        Bapak Anas Hutapea, mantan Ka staf Daerah I Bekasi.
        Bapak Riva'i, mantan Komandan II Daerah II Jakarta Timur.
        Bapak Andreas, mantan Ketua Majlis Hai'ah Wilayah IX.
        Bapak Isma'il, mantan Ka Bag Pondidikan Jakarta Pusat.
        Bapak Chaeruddin, mantan Ka Bag Keuangan Jakarta Pusat.
        Bapak Hilal, mantan Komandan I Daerah I Bekasi.
        Bapak Faisal, Mantan Ketua Lajnah Pusat Wilayah IX.
        Bapak Fathoni, mantan Komandan II Wilayah II Kudus, Jawa Tengah.
        Bapak Obeid, mantan Komandan I Wilayah II Jepara, Jawa Tengah.
        Bapak Amer alias Encu, mantan Komandan I Daerah II Jaktim.
        Bapak Ali, mantan Komandan I Daerah II Jaktim.
        Bapak Yusuf, mantan Komandan I Kabupaten Jaktim.
        Bapak Ayyub, mantan Komandan I Daerah I Bekasi.
        Bapak Mohammad Ali, mantan Komandan Desa Kayu Manis Jaktim.
        Amirul Mukminin, mantan Ka. Bag Pendidikan Kecamatan II Daerah II Bekasi.
        Ali, mantan Komandan Desa Daerah IV Jakut.
        Jaelani, mantan Ka Bag. Pendidikan Desa Jatinegara Jaktim.
        Malikurrahman Abdullah, mantan anggota.
        Jalu, mantan anggota.
        AI-Akh Ujang, mantan Komandan II Jatinegara Jaktim.
        AI-Akh Imam Shalahuddin, mantan Ka. bag. Keuangan Daerah I Bekasi.
        Al Chaidar, mantan Komandan Desa Jati Asih Daerah II Bekasi.
        Dini, mantan anggota.
        Emmy Madina, mantan anggota NII 199- 1993

    Terkait :  Mantan Zaytun

    Sumber: "Membongkar Gerakan Sesat NII di Balik Pesantren Mewah Al Zaytun, Umar Abduh Oleh: Al-Islam, Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia.

    Sumber : Vivanews, akhirzamaninfo
    Red : Prins

    Leave a Reply

    Jam

    Category

    Kalender Hijriah


    Jumlah Pengunjung